Senin, 28 Januari 2013

Aliran-Aliran Pendidikan

Aliran pendidikan telah ada sejak awal hidup manusia, karena setiap kelompok manusia selalu dihadapkan dengan generasi muda yang memerlukan pendidikan yang lebih baik.

A. Aliran Klasik dan Gerakan Baru dalam Pendidikan

Umumnya berasal dari kawasan Eropa dan Amerika Serikat yang dibawa oleh penjajah dan orang yang belajar ke Eropa/Amerika Serikat melalui bacaan.

1. Aliran-Aliran Klasik

  • Empirisme
Tokoh perintis dari aliran ini adalah John Locke (1704-1932) seorang filsuf Inggris. Pengembangan dari teori "Tabula Rasa", yakni anak lahir di dunia bagaikan kertas putih yang bersih. Aliran ini bertolak dari Lockean Tradition, yaitu mementingkan stimulasi eksternal dalam perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung pada lingkungan, sedangkan pembawaan tidak penting. Hal utama pada aliran ini adalah individu sesuai dengan lingkungan
Variasi Pandangan Behavioral dalam menentukan faktor utama proses belajar:
  1. Pandangan menentukan pandangan stimulus (rangsangan) perilaku.
  2. Pandangan yang menekankan peranan dari dampak perilaku.
  3. Pandangan yang menekankan peranan pengamatan imitasi.
  • Nativisme
Tokoh aliran ini adalah Schopenhaues (1788-1860) seorang filsuf Jerman, Pendapatnya adalah Bayi lahir sudah dengan pembawaan baik dan buruk. Nativisme berasal dari kata "Natie" yang artinya terlahir. Aliran ini bertolak dari Leibnitzian Tradition yang menekankan kemampuan dalam diri anak sehingga faktor lingkungan (pendidikan) kurang berpengaruh dalam perkembangan anak. Aliran ini menyatakan bahwa semua anak memiliki potensi bawaan sejak lahir dari orang tua. Aliran ini menolak aliran Empirisme.
Variasi pendapat dari pendekatan phenomenologi/humanistik:
  1. Pendekatan aktualisasi diri atau non-direktif (Client Centered).
  2. Pendekatan "Personal Construcks"
  3. Pendekatan "Gestalt" (Klasik dan Selanjutnya).
  4. Pendekatan "Search for Meaning"
  • Naturalisme
Tokoh aliran ini adalah J.J. Rousseau (1712-1778) seorang filsuf Perancis. Pendapatnya adalah semua anak yang baru dilahirkan mempunyai bawaan buruk yang disebabkan oleh lingkungan. Aliran ini menyatakan setiap orang punya bawaan baik namun akan jadi buruk ketika dipengaruhi oleh lingkungan buruk.
  • Konvergensi
Tokoh aliran ini adalah Wiliam Stern (1871-1939) seorang ahli pendidikan bangsa Jerman. Pendapatnya adalah seorang anak dilahirkan di dunia sudah disertai pembawaan baik maupun buruk, sehingga faktor pembawaan dan lingkungan sama-sama penting. Aliran ini merupakan aliran yang bijaksana (menggabung antara 3 aliran agar kita sebagai pendidik mampu menjadikan anak berhasil). Hasil Pendidikan atau Perkembangan berasal dari Pembawaan dan Lingkungan.
Teori Konvergensi:
  1. Pendidikan mungkin untuk dilaksanakan.
  2. Pendidikan sebagai pertolongan yang diberi lingkungan kepada anak didik untuk mengembangkan potensi baik dan mencegah perkembangan potensi kurang baik.
  3. Yang membatasi hasil pendidikan adalah pembawaan dan lingkungan. 

Adapun pengaruh aliran Klasik terhadap Pemikiran Pendidikan di Indonesia adalah pada zaman Belanda telah diketahui bahwa Nativisme digunakan sebagai pegangan.


Pendidikan dan Pembangunan Nasional


Pendidikan merupakan posisi sentral pada pembangunan/alur tengah pembangunan dari seluruh sektor pembangunan.
Pendidikan bertujuan untuk menghasilkan suatu SDM berkualitas.

A. Konsep Pembangunan Nasional

Pernyataan Sumitro Djojohadikusuma
"Pembangunan ekonomi berarti suatu proses perubahan struktural dalam pembangunan pembangunan ekonomi terdapat dalam masyarakat."

Secara singkatnya, konsep pembangunan Nasional dipengaruhi oleh adanya perubahan/peningkatan ekonomi dalam masyarakat.
  • Masyarakat Masa Depan (Tujuan)
Pembangunan Nasional Indonesia harus bertujuan mencapai Negara kesatuan yang berkedaulatan rakyat, adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
  • Strategi Pelaksanaan
Tujuan akhir pembangunan nasional Indonesia dilakukan dengan jalan melaksanakan serangkaian pembangunan. Rangkaian upaya (Rangkaian rangkaian yang akan dilakukan) pembangunan tersebut dibagi dalam tahap tahap pembangunan jangka panjang selama 25 tahun dan tahap pembangunan jangka pendek yang berlangsung selama 5 tahun.

B. Esensi Pendidikan dan Pembangunan serta Titik Temunya

Pembangunan tidak hanya terbatas pada ekonomi saja, tetapi juga aspek lain seperti kualitas manusia itu sendiri, karena esensi pembangunan bertumpu dan bertitik pangkal dari manusia, bukan pada lingkungan seperti perkembangan ekonomi.

Pandangan Pembangunan terhadap Manusia :

  1. Manusia sebagai Subjek dipandang sebagai orang yang menggarap lingkungannya agar mencapai sasaran secara dinamis dan kreatif.
  2. Manusia sebagai Objek dipandang sebagai sasaran yang dibangun.

Pendidikan beresensi ke arah dalam diri kita sebagai manusia, adapun Pembangunan beresensi ke arah luar yaitu lingkungan sekitar manusia.

Pendidikan juga merupakan sumber daya yang menunjang pembangunan, adapun Pembangunan berfungsi untuk menunjang baik berupa pembinaan, penyediaan sarana, dan sebagainya.

C. Peranan Pendidikan Dalam Pembangunan

  • Mengembangkan Teknologi Baru
Hasil pendidikan adalah orang terdidik yang mempunyai kemampuan melaksanakan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan teknologi baru.
  • Menjadi Tenaga Produktif dalam Bidang Konstruksi
Berhubungan dengan kebutuhan hidup, publik, dan jasa.
  • Menjadi Tenaga Produktif yang Menghasilkan Barang dan Jasa
  • Pelaku Generasi dan Penciptaan Budaya
Memelihara dan memperbaiki nilai nilai budaya dalam masyarakat.
  • Konsumen Barang dan Jasa
Orang terdidik lebih banyak kebutuhannya dan lebih kritis dalam menggunakan.
D. Sumbangan Pendidikan pada Pembangunan
  • Segi Sasaran Pendidikan, yaitu Menghasilkan Manusia yang Baik.
  • Segi lingkungan Pendidikan, yaitu: Lingkungan Keluarga (Pendidikan Informal), Lingkungan Sekolah (Pendidikan Formal), dan Lingkungan Masyarakat (Pendidikan Non-formal).
  • Segi Jenjang Pendidikan, yaitu Jenjang Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah (SM), dan Pendidikan Tinggi memberi bekal secara berkesinambungan.
  • Segi Pembidangan Kerja atau Sektor Kehidupan, yaitu Pembidangan Kerja menurut sektor kehidupan meliputi: bidang ekonomi, hukum, sosial politik, keuangan, perhubungan, komunikasi, pertanian, pertambangan, pertahanan, dan lain-lain. Pada segi ini diharapkan SDM sesuai dengan bidang yang dia tempuh sebelumnya.
E. Pembangunan Sistem Pendidikan Nasional
  • Mengapa Sistem Pendidikan Harus di Bangun
Agar dapat memenuhi kebutuhan manusia serta karena pengalaman manusia juga terus berkembang.
  • Wujud Pembangunan Sistem Pendidikan
Secara makro, sistem pendidikan meliputi banyak aspek yang berkaitan satu sama lain, yaitu:
  1. Aspek filosofis dan Keilmuan.
  2. Aspek Yuridis atau Perundang-undangan.
  3. Struktur.
  4. Kurikulum yang meliputi materi, metodologi, pendekatan, dan orientasi.